UmatPost - Pengungsi Rohingya menggugat Facebook sebesar $150 miliar atau setara Rp2.165 triliun gara-gara menilai perusahaan itu gagal membendung penyebaran ujaran kebencian di platformnya.
Kegagalan Facebook membendung ujaran kebencian tersebut memicu aksi kekerasan pada etnis minoritas di Myanmar itu.
Gugatan yang diajukan di pengadilan California ini mengklaim algoritma Facebook mempromosikan disinformasi dan pola pikir ekstremis yang lantas memicu kekerasan di dunia nyata.
"Facebook layaknya robot yang diprogram untuk misi tunggal: untuk bertumbuh. Realitas yang tak terbantahkan adalah pertumbuhan Facebook dipicu oleh kebencian, perpecahan, dan misinformasi, memicu ratusan ribu nyawa penduduk Rohingnya hilang setelahnya," kata dokumen gugatan tadi, dikutip dari AFP.
Mereka mengklaim algoritma Facebook memicu pengguna yang rentan masuk ke dalam group yang jauh lebih radikal. Situasi ini lantas rentan dipergunakan oleh politisi dan rezim yang otokratis.
Baca Juga: PKS Minta Deklarasi Capres 2024 Jangan di Menit Akhir Seperti 2019
Sampai saat ini, Facebook masih belum merespons gugatan ini.
Kelompok hak asasi manusia sudah lama menggugat Facebook gara-gara tak berbuat lumayan untuk menghambat penyebaran misinformasi di platform itu. Ada termasuk yang menilai Facebook membebaskan Info palsu tadi berkembang dan memengaruhi kehidupan minoritas.
Facebook termasuk beroleh tekanan dari Amerika Serikat dan Eropa untuk menghambat penyebaran Info palsu di platform mereka, terutama tentang Covid-19 dan penentuan umum.
Etnis Rohingya sendiri merupakan group Muslim yang sering beroleh diskriminasi di Myanmar. Mereka dianggap sebagai penyelundup walaupun sudah lama tinggal di negara itu.
Artikel Terkait
Sinopsis True Beauty, Drama Korea yang Diadaptasi dari Webtoon
Syuting Drama Baru, Jeon Yeo-been Dapat Kado dari Taecyeon 2PM
Proyek 'Patah' Iwan Fals Libatkan Reza Rahadian-Marsha Timothy
Update Erupsi Semeru: 22 Orang Meninggal Dunia
Pengendara Motor Berbaju Loreng Masuk Tol Bekasi Ikuti Mobil TNI
Pakar soal PPKM Level 3 Nataru Batal: Gamang, Lebih Fokus Ekonomi
Sulsel Diguyur Hujan, SAR Evakuasi Warga dari Banjir Makassar
Gunung Semeru Kembali Erupsi 3 Kali, Warga Diminta Waspada
Panglima Andika Proses Hukum Prajurit Diduga Pukul Polwan
PKS Minta Deklarasi Capres 2024 Jangan di Menit Akhir Seperti 2019